BERCENGKERAMA DENGAN VIRA BASUKI DAN NAJWA SHIHAB DI INDONESIA WRITERS FESTIVAL 2018

0
256

BANYUWANGI (23-9-2018) – Pergelaran Indonesia Writers Festival 2018 di Java Banana Ijen Licin Banyuwangi usai digelar. Sejumlah sajian langka dalam acara tersebut menjadi catatan menarik. Setidaknya kemenarikan itu seperti diungkapkan oleh Vira Basuki terkait dunia tulis-menulis. Ia membagi pengalamannya menggeluti dunia tulis-menulis di bidang sastra. Ia termasuk orang yang tidak pernah berhenti menulis, sebab kalau ia berhenti bisa pusing. Hobi menulisnya inilah yang mengantarkannya menjadi seorang novelis. Menurut perempuan single parent bernama lengkap Dwivira Maharani Basuki, imajinasi seseorang yang menulis tidak bisa dilarang, dikekang, dan dibatasi. Baginya, apa yang dipandangnya bisa menjadi imajinasi yang dapat membentuk kata berangkai kalimat. Sesi perbincangan dengan Vira Basuki diakhiri pukul 17.00.

 

 

Perbincangan yang tak kalah menarik, bahkan lebih seru adalah saat Najwa Shihab muncul di sesi pamungkas. Perempuan pemandu acara Mata Najwa di Trans7 ini berbagi kisah terkait jurnalisme. Menurut Nana, sapaan akrab Najwa Shihab, saat ini tantangan yang paling berat dalam dunia jurnalistik adalah menghadapi hoax. Berita-berita hoax berseliweran di sekitar kita khususnya di media sosial. Untuk tidak mudah termakan berita hoax, wanita yang pernah menjadi wartawati MetroTV ini, memberikan tips agar ketika seseorang membaca sebuah berita hendaknya dibaca sampai tuntas, pilah-pilah halaman demi halaman berita. Cermati dengan saksama setiap kata dan kalimat karena virus dusta (baca: hoax) hanya bisa dilawan dengan taktis oleh mereka yang mampu berpikir logis dan kritis.

 

 

Sebelum menutup acaranya, Najwa Shihab memberikan kesempatan kepada audien untuk bertanya yang berkaitan dengan jurnalisme. Banyak pertanyaan yang disampaikan, ada yang nyambung, ada yang tidak nyambung dengan topik yang diperbincangkan. Pernyataan dan pertanyaan yang tidak nyambung memberi kesan bahwa yang bertanya hanya sekadar ingin tampil agar disorot kamera dan menjadi perhatian para pejabat yang hadir dalam acara tersebut, misalnya ada penanya yang pamer bahwa dia adalah pustakawan berprestasi tingkat nasional; ada pula yang memamerkan bahwa sekolahnya merupakan sekolah unggulan tanpa dijelaskan keunggulannya di bidang apa saja.

 

 

Closing statement  yang disampaikan Najwa Shihab adalah terkait dengan Narasi TV yang ia dirikan pada tahun ini, setelah 17 tahun berkecimpung di dunia jurnalis. Dengan modal sendiri Nana membangun Narasi TV. Channel Najwa Shihab di YouTube menjadi salah satu karya yang ditelurkan dari startup miliknya. Hanya dalam waktu 4 bulan, channel Najwa Shihab di YouTube memperoleh 250 ribu pelanggan.

 

 

Indonesia Writers Festival menjadi satu acara dari 77 acara Banyuwangi Festival yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi. Acara ini juga dihadiri oleh Uni Lubis, editor-in-chief of IDN Times, koran digital yang menjadi sponsor acara untuk para penulis Banyuwangi. Setidaknya tidak kurang dari 500 orang hadir dalam Indonesia Writers Festival. Sebagian besar yang hadir adalah para guru, termasuk delapan orang guru SMAN 1 Glagah Banyuwangi, dan Bapak Drs. Istu Handono, M.Pd. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Banyuwangi (ISM).