Safari lawatan rombongan Widya Wisata SMAN 1 Glagah Banyuwangi diakhiri di Kampus AMN (Akademi Militer Nasional) di Magelang Jawa Tengah. Para peserta didik Smansa Glagah diterima di teras kantor dan museum pakaian militer AMN. Mereka memperoleh penjelasan dari salah seorang KOWAD (Komando Wanita Angkatan Darat) berkaitan dengan apa dan bagaimana AMN tersebut.
Dalam penjelasan tanpa acara seremonial ini, Mayor Kowad tersebut langsung menguraikan bahwa untuk bisa diterima di AMN Magelang, para calon taruna harus memiliki postur tinggi badan 165 cm dan calon taruni mempunyai tinggi badan 160 cm. Selain itu, para calon taruna dan taruni harus dari jurusan IPA di SMA atau MAN. Berdasarkan kriteria pendaftaran masuk AMN Magelang ini, sempat muncul pertanyaan dari peserta didik putri jurusan IPS, ihwal mengapa harus dari jurusan IPA untuk bisa mendaftarkan diri di AMN Magelang? Jawaban yang diberikan oleh bagian humas AMN itu mengungkapkan bahwa para prajurit TNI AD lebih banyak bergelut di lapangan dengan persenjataan, amunisi, alat tempur berat seperti tank dan panser serta sejumlah pesawat terbang dan helikopter. Sifat kimiawi dan fisikawi alat-alat persenjataan tersebut lebih dikenali dan dipahami oleh peserta didik jurusan IPA di SMA dan MAN ketimbang peserta didik jurusan IPS.
Lalu terkait dengan calon peserta yang pernah mengalami patah tulang karena kecelakaan disampaikan dalam penjelasan tersebut bahwa sepanjang calon peserta bisa menggerakkan badan dengan leluasa (tidak mengalami gangguan), bisa mendaftarkan diri di AMN Magelang, karena Ibu Mayor KOWAD itu dahulunya juga pernah mengalami patah tulang dipundaknya, tetapi karena sudah pulih, akhirnya bisa diterima di jajaran KOWAD TNI AD.
Penjelasan berikutnya tidak kalah penting terkait keperawanan dan keperjakaan bagi yang berminat masuk AMN. Keperawanan dan keperjakaan menjadi syarat mutlak untuk bisa diterima menjadi Taruna dan Taruni Akmil Magelang. Semua yang mendaftarkan diri di Akmil Magelang akan mengalami proses seleksi, di antaranya adalah seleksi pemeriksaan seluruh tubuh. Semua calon taruna dan taruni harus menanggalkan pakaiannya, dan dokter khusus yang ditunjuk akan men-scanning seluruh tubuh pendaftar calon taruna. Indikasi keperawanan jika selaput darah tidak sobek atau tidak pecah; sedangkan indikasi keperjakaan jika sperma yang dikeluarkan pendaftar Akmil sebanyak satu sendok makan.
Usai pemberian penjelasan, peserta didik SMAN 1 Glagah diajak menonton film profil AMN Magelang. Acara selanjutnnya adalah mengajak peserta didik dari Kota Sun Rise of java ini mengelilingi kampus AMN sambil menyaksikan dari dekat persenjataan tempur yang menjadi koleksi AMN Magelang. Di ruang persenjataan, pengunjung dilarang memotret atau mengambil gambar.
Safari Widya Wisata SMAN 1 Glagah Banyuwangi berakhir di AMN Magelang. Berikutnya pada pukul 16.00 wib, rombongan meluncur pulang ke Banyuwangi, setelah terlebih dahulu singgah di pusat oleh-oleh di Yogyakarta. SAMPAI JUMPA DALAM LIPUTAN WIDYA WISATA TAHUN 2019.