Upacara peringatan Hari Guru yang dari tahun ke tahun biasanya dilaksanakan pada 25 November, kini di tingkat Kabupaten Banyuwangi dimajukan pada 13 November. Alasan pemajuan tersebut tidak diketahui dengan jelas. Yang pasti, bahwa acara puncak Hari Guru di Jawa Timur pun dimajukan pelaksanaannya pada Sabtu, 17 November 2018 di Sumenep, Madura.
Di SMAN 1 Glagah Banyuwangi upacara peringatan ke-73 Tahun Hari Guru dilaksanakan meriah. Kemeriahan itu tampak dari antusiasme para peserta didik menyambut hari guru. Mereka mempersiapkan berbagai artefak kenang-kenangan berupa bunga kepada para guru yang mereka favoritkan. Saat persembahan bunga diserahkan para peserta didik kepada para guru, ada yang menangis, terharu, berangkulan, dan sebagainya. Seluruh kegembiraan berbaur dengan keharuan.
Para guru SMAN 1 Glagah pun tak kurang antusias menyambut Hari Guru. Maklum, karena acara Hari Guru adalah acara mereka. Seluruh petugas upacara pada pelaksanaan Hari Guru di sekolah yang telah berusia 59 tahun ini adalah para guru. Karena tidak terbiasa menjadi petugas upacara bendera, sejumlah “keunikan” (untuk tidak dikatakan sebagai sebuah kelucuan) muncul dari petugas upacara, seperti rasa grogi, suara parau, dan aneka hal-hal unik lainnya.
Dalam upacara memperingati Hari Guru kali ini ada hal yang agak istimewa karena salah seorang guru, Dandut Hermanto, S.Pd. yang memasuki masa purnatugas, berpamitan kepada seluruh peserta upacara. Dalam sambutan perpisahan tersebut, pria yang telah mengabdikan diri di SMAN 1 Glagah selama 37 tahun itu memberikan motivasi kepada kolega-koleganya untuk terus bersemangat mengabdikan diri sebagai pendidik dan pengajar.
Menurut Pak Dandut, seorang guru setidaknya harus mempunyai dua kelebihan, yaitu mengajar dan mendidik. Kalau dua-duanya tidak dimiliki, minimal memiliki satu kelebihan, yaitu kelebihan mendidik saja atau kelebihan menerapkan metodelogi mengajar. Jika salah satu dari keduanya tidak dimiliki, tidak patutlah seseorang disebut sebagai guru. Iya, itu memang pendapat pribadi, tapi setidaknya, wejangan tersebut minimal bisa dijadikan sebagai bahan renungan bagi yang lainnya.
Usai upacara peringatan hari guru, para guru beramah-tamah di aula SMAN 1 Glagah. Sebagai bentuk terimakasih atas pengabdian Pak Dandut di SMAN 1 Glagah, Kepala SMAN 1 Glagah, Drs. H. Mujiono, M.Pd. memberikan apresiasi berupa tali asih dan kenang-kenangan. Dalam apresiasinya itu, Pak Muji menyampaikan bahwa selama ini Pak Dandut telah banyak memberikan saran dan masukan untuk kemajuan SMANSA Glagah. Saran dan masukan Pak Dandut yang langsung disampaikan kepada kepala sekolah merupakan bentuk kepedulian pria berusia 60 tahun ini untuk kemajuan sekolah tertua di Kabupaten Banyuwangi ini. PENSIUN BUKAN BERARTI BERHENTI BERKARYA, SELAMAT BERKARYA DI MASYARAKAT PAK DANDUT (ISM).