Malang, 15 Oktober 2019
Pembahasan terhadap sejarah tentu sangat menarik untuk terus dibincangkan dalam kajian ilmiah. Hal ini tentu berbagai jenis cara dilaksanakan, salah satunya adalah Seminar Nasional Sejarah 2019 yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pada tahun ini, narasumber yang dihadirkan beberapa tokoh-tokoh guru besar ilmu sejarah. Sebut saja Prof. Dr. Hariyono, M.Pd kepala bidang penanaman ideologi pancasila BPIP, Prof. Dr. Bambang Purwanto guru besar sejarah UGM, Prof. Nawiyanto, M.A, Ph.D guru besar UNEJ. Pada seminar kali ini, dimoderatori oleh Dr. R. Reza Hudianto, M.Hum dimulai sejak pembukaan jam 08.00 dan diakhiri jam 12.00 untuk melaksanakan ishoma.
Pada Seminar Nasional Sejarah kali ini dengan tema “Melihat Masa Lalu melalui Sejarah Kehidupan Sehari-hari”, SMAN 1 Glagah yang mengambil bagian pada kegiatan ini yang diikuti oleh Irfan Hakim kelas XII IPS 3 dan Ronni Suryansyah, S.Hum., S.Pd guru Sejarah Indonesia. Tema yang ditulis oleh pemakalah SMAN 1 Glagah ini lolos tahap nasional dengan judul “Mandar sebagai Identitas Masyarakat Kota Pelabuhan di Banyuwangi”. Ronni mengatakan, belajar menulis sejarah lokal ini turut serta dalam membantu sebagai wujud menambah wawasan terhadap potensi penelitian yang mencakup taraf lokal. Hal ini merupakan sebuah keinginan untuk merubah pola kita selalu belajar sejarah pasti melihat peranan Majapahit, Diponegoro, Patimurra tapi kita selalu lupa tentang sejarah lokal yang sebetulnya Banyuwangi kaya atas unsur sejarah yang belum dikaji. Dalam kutipan paparan Prof. Bambang mengatakan, peranan tokoh lokal dan sejarah kaum terpinggirkan dalam sejarah ini merupakan potensi yang harus selalu kita gali.
Artikel tersebut sedianya akan dibukukan dan dipublikasikan pada jurnal sejarah nasional, yang pada kali ini diikuti oleh 43 pemakalah yang sudah menyisihkan 230 peserta yang mendaftar pada kegiatan kali ini berdasarkan hasil review para pakar sejarawan yang terlibat pada kegiatan kali ini. Seminar artikel oleh pemakalah yang berakhir pada jam 16.30 ini ditutup oleh pembacaan kesimpulan dari notulen. Irfan Hakim pada kegiatan ini turut menjadi pemakalah menuturkan kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan banyak pengalaman yang dapat dipetik dari beberapa dosen sejarah terkemuka. Satu hal yang kita dapat tanamkan adalah sejarah bisa menjadi pelajaran yang mengasyikkan dan tidak membosankan lewat tulisan sejarah sosial dalam kehidupan sehari-hari.
RKNSA