Banyuwangi, SMAN 1 Glagah – Dalam upaya meningkatkan integritas akademik melalui pemanfaatan teknologi, Komunitas Belajar Widya Mitra Naratama SMAN 1 Glagah menggelar pelatihan penggunaan aplikasi anti-nyontek.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Ruang Guru SMAN 1 Glagah pada hari Senin (24/3) ini diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran dan dihadiri langsung oleh Kepala SMAN 1 Glagah, Bapak Abdullah, S.Pd., M.T.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Bapak Anang Basarodin, S.Pd, yang memaparkan secara rinci tentang aplikasi “Ruang Ujian”, sebuah platform khusus untuk perangkat Android yang dirancang guna mencegah kecurangan saat ujian.
“Dengan fitur pengawasan otomatis dan pembatasan akses selama ujian berlangsung, aplikasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan ujian yang lebih jujur dan adil bagi seluruh peserta didik,” ujar Bapak Anang.
Aplikasi Ruang Ujian memungkinkan para guru untuk berlatih membuat soal dan melakukan simulasi ujian dengan sistem yang terintegrasi. Tidak hanya terbatas pada satu mata pelajaran, aplikasi ini mendukung berbagai disiplin ilmu dengan fleksibilitas untuk menggabungkan link dari berbagai platform seperti Quizizz, Google Form, dan Linktree.
Meskipun saat ini penggunaannya masih difokuskan pada penilaian formatif kelas, Bapak Abdullah menyatakan harapannya agar ke depannya aplikasi ini dapat diadopsi untuk penilaian sumatif sekolah.
“Kami optimis dengan pemanfaatan teknologi ini, sehingga pelaksanaan ujian dan penilaian bisa menjadi lebih terstruktur, objektif, dan transparan,” tambah Bapak Abdullah.
Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan telah menjadi tren global yang mendorong peningkatan kualitas dan kejujuran dalam proses evaluasi akademik.
Integrasi sistem digital dalam pelaksanaan ujian dapat mengurangi potensi kecurangan dan meningkatkan kepercayaan terhadap hasil ujian. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi sebagai bagian dari reformasi pendidikan di era digital.
Pelatihan di SMAN 1 Glagah ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis para pendidik, tetapi juga mempertegas komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berintegritas.***
Penulis: Mohammad Syahid Satria, S.Pd
