Ruang Guru SMAN 1 Glagah – Setelah mengukuhkan Pelopor Perubahan Perilaku di lapangan upacara SMAN 1 Glagah, Ketua Satuan Gugus Tugas Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, memberikan sosialisasi (5/4) kepada para tenaga pendidik di SMAN 1 Glagah terkait perubahan perilaku pasca vaksinasi dosis pertama. Dr. Rio, sapaan ketua Satuan Gugus Tugas Kabupaten Banyuwangi, menyatakan bahwa Covid-19 merupakan pandemi, yaitu penyakit yang menyebar di dunia. Secara global, pandemi Covid-19 telah memasuki gelombang ketiga.
Kabupaten Banyuwangi sempat menduduki posisi keempat dari bawah untuk penyebaran Covid-19 di awal pandemi. Prestasi tersebut bermakna bahwa penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi dapat dikendalikan penularannya. “Hal ini tidak terlepas dari peran satuan gugus tugas yang menyiapkan empat tempat untuk cek point di setiap perbatasan Kabupaten Banyuwangi dengan kabupaten-kabupaten tetangga,” ujar dr. Rio.
Dalam sosialisasi yang juga dihadiri oleh Drs. Istu Handono, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Banyuwangi, Camat Glagah beserta jajarannya, perwakilan Polsek Glagah, jajaran komite sekolah, dan kepala serta dewan guru SMAN 1 Glagah, dr. Rio juga memaparkan alur munculnya antibodi setelah vaksinasi. “Setelah vaksin dosis pertama akan muncul antibodi minimal. Meskipun telah divaksis dosis pertama, masih bisa terpapar covid. Setelah vaksin dosis kedua, baru ada percepatan pembentukan antibodi, itupun membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari,” ujar dr. Rio. Lebih lanjut beliau mengatakan, “Meskipun demikian, kita masih bisa membawa virus. Karena virus (covid-19) mengendap di dasar dinding hidung. Makanya, setelah vaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan.”
Setelah menyampaikan sosialisasi, dr. Rio juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh SMAN 1 Glagah dengan membentuk Pelopor Perubahan Perilaku. “Saya juga mengapresiasi usaha yang dilakukan SMAN 1 Glagah, bersama Bapak Istu Handono dan Camat Glagah, dengan membentuk Pelopor Perubahan Perilaku Siswa,” ujar Ketua Satuan Gugus Tugas tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa tujuan utama Pelopor Perubahan Perilaku adalah mengubah perilaku teman-temannya agar selalu menaati protokol kesehatan.
Reporter : Riedo Wahyu Ardiamsa, S.Pd.